Adalah kabupaten yang dominan penduduknya bersuku sunda dan terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Wilayah Kabupaten Subang terbagi menjadi 30 kecamatan, 245 desa, dan 8 kelurahan. Dengan pusat pemerintahan berada di kecamatan Subang. Kabupaten ini dilintasi oleh jalur pantura(pantai utara).
Jalur ini menghubungkan langsung dengan kota Bandung, sehingga cukup nyaman untuk dilalui karena terdapat panorama alam indah. Diantaranya berupa hamparan kebun teh yang udaranya sejuk, melintasai kawasan pariwisata Air panas Ciater, dan Gunung Tangkuban Parahu.
SEJARAH
Berdirinya Kabupaten Subang sendiri terbagi menjadi beberapa masa, yaitu mulai dari masa prasejarah hingga pada masa kemerdekaan Indonesia.
PRASEJARAH
PRASEJARAH
Pada masa prasejarah ditemukan beberapa bukti adanya kelompok masyarakat yang tinggal di subang. Diantaranya adalah dengan ditemukannya kapak batu di beberapa daerah seperti Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati dan Dayeuhkolot (Sagalaherang).
PENYEBARAN HINDU
PENYEBARAN HINDU
Pada masa ini wilayah kabupaten Subang dibagi menjadi 3 kerajaan, yaitu kerajaan Tarumanegara, kerajaan Galuh, dan kerajaan Pajajaran. Selama berkuasanya 3 kerajaan tersebut, dari wilayah Kabupaten Subang diperkirakan sudah ada kontak-kontek dengan beberapa kerajaan maritim hingga di luar kawasan Nusantara.
PENYEBARAN ISLAM
PENYEBARAN ISLAM
Lalu di masa penyebaran agama Islam ada tokoh ulama yaitu Wangsa Goparana sekitar tahun 1530 dengan menyebarkan agama islam diseluruh pelosok Subang dan membuka pemukiman baru di Sagalaherang. Kemudian pasca runtuhnya kerajaan Pajajaran, wilayah Subang menjadi rebutan berbagai kekuatan.
MASA VOC
MASA VOC
Pada saat konflik Mataram-VOC, wilayah Kabupaten Subang, terutama di kawasan utara, dijadikan jalur logistik bagi pasukan Sultan Agung yang akan menyerang Batavia. Saat itulah terjadi percampuran budaya antara Jawa dengan Sunda, karena banyak tentara Sultan Agung yang urung kembali ke Mataram dan menetap di wilayah Subang.
MASA KEMERDEKAN
MASA KEMERDEKAN
Pada masa kemerdekaan Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta berimbas didirikannya berbagai badan perjuangan di Subang, yaitu Badan Keamanan Rakyat(BKR), API, Pesindo, Lasykar Uruh, dan lain-lain. Banyak di antara anggota badan perjuangan ini yang kemudian menjadi anggota TNI. Pada tahun 1946, Karesidenan Jakarta berkedudukan di Subang. Pemilihan wilayah ini tentu didasarkan atas pertimbangan strategi perjuangan.
GEOGRAFI
U Laut Jawa
B Kab. Purwakarta
BATAS WILAYAH
T Kab. Indramayu
S Kab. Bandung Barat
INFORMASI
Ibukota
:
Subang
Bupati
:
H. Ruhimat S.Pd M.Si
Wakil Bupati
:
Agus Masykur Rosyadi S.Si, M.M
Luas Total
:
2.051,76 km2
Titik tertinggi
:
2.084 m (6,837 ft)
Titik terendah
:
0 m (0 ft)
Kepadatan
:
750/km2
Bahasa
:
Sunda, Indonesia, Bahasa Cirebon
TOPOGRAFI
Wilayah kabupaten Subang terbagi ke dalam 3 zona, yaitu:
Daerah Pegunungan (Subang bagian selatan)•
Daerah Berbukit dan Dataran (Subang bagian tengah)•
Daerah Dataran Rendah (Subang bagian utara)•
SOSIAL EKONOMI
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Subang masih relatif rendah, hal tersebut dapat menyimpulkan bahwa Kabupaten Subang bukan merupakan daerah tujuan urbanisasi. Karena sebagian besar penduduknya masih berpenghasilan utama sebagai petani dan buruh perkebunan, maka perekonomian Subang masih banyak ditunjang dari sektor pertanian.
IKLIM
Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, dalam tahun 2005 curah hujanrata-rata pertahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk Pertanian.